Judul : Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta
link : Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta
Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
”Pak kyai, sebagai non muslim, saya suka bertanya-tanya, Islam itu suka ngada-ngada ya?”, seorang dengan penampilan khas pendeta tiba-tiba menghadang kyai, lepas kyai memberikan ceramah.
Kyai : ”Ngada-ngada bagaimana?”, kyai heran@#%??
Kok bisa-bisanya ada orang tanpa permisi maen nyelonong kaya begitu.
Mancing-mancing keributan lagi.
pendeta: ”Babi kan diharamkan dalam Islam”,
orang itu menangkap ceramah kyai soal keharaman babi.
Rupanya orang ini memang punya niat melempar masalah,
bukan sekedar mancing-mancing.
Kyai: ”Betul”, kyai menanggapi adem.
pendeta: ”Tapi kok, Allah yang mengharamkan babi, malah nyiptain babi?
Ini kan buang-buang energi namanya. Sudahdiharamkan, diciptakan juga”
orang itu segera menumpahkan isi hatinya.
“Wah, reseh nih orang kata kyai dalam hati”.
kyai: ”Kan larangan makan babi memang untuk orang Islam”, kyai masih anteng menanggapi tanpa ekspresi.
pendeta: ”Tapi kan yang nyiptain babi tuhannya orang Islam”,
orang ini seolah bernafsu menekuk kyai dengan cecaran jurus-jurus silat lidahnya yang masih kelihatan kaku. Mungkin sedang nyoba ilmu.
kyai: ”Loh, memang tuhan anda tidak bisa bikin babi ya?”,
kyai mulai pasang kuda-kuda dan melempar jurus dasar.
pendeta: ”Bisa. Tapi sudah cukup diwakili tuhannya Kyai”, orang itu mampu berkelit.
kyai: ”Oooo begitu”, kyai mundur sedikit. Otaknya mulai bekerja lebih serius.
pendeta: ”Iya laah, ngapain cape-cape kalo ada yang bisa menyediakan fasilitas”, orang ini semakin mengumbar jurus porovokasi. Pede sekali dia. Saking pedenya, disangkanya dia pasti akan berhasil melumpuhkan otak kyai kampung itu. Dia belum sepenuhnya tahu, kyai memang orang kampung, tapi otaknya seperti lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir. Mesir yang sekarang lagi banyak demo anti Husni Mubarak.
kyai: ”Trus, apa aja yang dibikin tuhan anda”,
cling! tiba-tiba lampu bohlam di dalam kepala kyai menyala.
pendeta: ”Banyak laaah”., begitu confident.
kyai :”Apakah anda diciptakan oleh tuhan anda”, kyai kembali mengeluarkan jurus dasar.
pendeta: ”Ooo pasti. Manusia itu lebih mulia dari apapun. Apalagi dibanding babi. Makanya tuhan saya engga menciptakan babi, tapi memilih menciptakan manusia”, orang itu menangkis berlebihan.
kyai: ”Apakah isteri anda juga diciptakan tuhan anda?”
pendeta: ”Isteri?... ohh, maaf saya tidak menikah”, nah, akhirnya orang itu terperosok.
”Pak kyai, sebagai non muslim, saya suka bertanya-tanya, Islam itu suka ngada-ngada ya?”, seorang dengan penampilan khas pendeta tiba-tiba menghadang kyai, lepas kyai memberikan ceramah.
Kyai : ”Ngada-ngada bagaimana?”, kyai heran@#%??
Kok bisa-bisanya ada orang tanpa permisi maen nyelonong kaya begitu.
Mancing-mancing keributan lagi.
pendeta: ”Babi kan diharamkan dalam Islam”,
orang itu menangkap ceramah kyai soal keharaman babi.
Rupanya orang ini memang punya niat melempar masalah,
bukan sekedar mancing-mancing.
Kyai: ”Betul”, kyai menanggapi adem.
pendeta: ”Tapi kok, Allah yang mengharamkan babi, malah nyiptain babi?
Ini kan buang-buang energi namanya. Sudahdiharamkan, diciptakan juga”
orang itu segera menumpahkan isi hatinya.
“Wah, reseh nih orang kata kyai dalam hati”.
kyai: ”Kan larangan makan babi memang untuk orang Islam”, kyai masih anteng menanggapi tanpa ekspresi.
pendeta: ”Tapi kan yang nyiptain babi tuhannya orang Islam”,
orang ini seolah bernafsu menekuk kyai dengan cecaran jurus-jurus silat lidahnya yang masih kelihatan kaku. Mungkin sedang nyoba ilmu.
kyai: ”Loh, memang tuhan anda tidak bisa bikin babi ya?”,
kyai mulai pasang kuda-kuda dan melempar jurus dasar.
pendeta: ”Bisa. Tapi sudah cukup diwakili tuhannya Kyai”, orang itu mampu berkelit.
kyai: ”Oooo begitu”, kyai mundur sedikit. Otaknya mulai bekerja lebih serius.
pendeta: ”Iya laah, ngapain cape-cape kalo ada yang bisa menyediakan fasilitas”, orang ini semakin mengumbar jurus porovokasi. Pede sekali dia. Saking pedenya, disangkanya dia pasti akan berhasil melumpuhkan otak kyai kampung itu. Dia belum sepenuhnya tahu, kyai memang orang kampung, tapi otaknya seperti lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir. Mesir yang sekarang lagi banyak demo anti Husni Mubarak.
kyai: ”Trus, apa aja yang dibikin tuhan anda”,
cling! tiba-tiba lampu bohlam di dalam kepala kyai menyala.
pendeta: ”Banyak laaah”., begitu confident.
kyai :”Apakah anda diciptakan oleh tuhan anda”, kyai kembali mengeluarkan jurus dasar.
pendeta: ”Ooo pasti. Manusia itu lebih mulia dari apapun. Apalagi dibanding babi. Makanya tuhan saya engga menciptakan babi, tapi memilih menciptakan manusia”, orang itu menangkis berlebihan.
kyai: ”Apakah isteri anda juga diciptakan tuhan anda?”
pendeta: ”Isteri?... ohh, maaf saya tidak menikah”, nah, akhirnya orang itu terperosok.
Kyai: ”Kalo soal nikah atau tidak, itu urusan anda. Maksud saya apakah wanita juga diciptakan tuhan anda?”,
pendeta: ”Iya laaaah, wanita juga kan manusia”,
tidak disadari, kesalahan besar yg sudah pendeta tersebut lakukan .
Kyai: ”Tapi, mengapa sampeyan tidak menikah?”
pukulan telak. Kyai memutar balik kata-kata orang itu.
pendeta: ”Dalam agama saya, saya adalah manusia suci dan dalam posisi yang tidak dibolehkan menikah”, pendeta itu masih menyimpan sisa-sisa keberaniannya. Dan tetap berkelit…
Kyai: ”Mengapa begitu?”, kyai memancingnya pendeta agar semakin berani.
pendeta: ”Agar saya tetap fokus melayani tuhan”, orang itu makin tersudut, tapi masih belum sadar bahwa ia tersudut.
Kyai: ”Tapi mengapa tuhan anda memciptakan wanita, padahal anda- sendiri tidak boleh menikah. Melarang menikahi wanita, malah nyiptain wanita. Ini kan buang-buang energi namanya”, umpan terakhir diberi kyai.
pendeta: ”bukan begitu kyai, itu berlaku hanya untuk saya. Yang laen tidak. Silahkan menikah. Kalo babi kan haram untuk semua orang Islam”
Kyai: ”Lhaa ... ya sudah. Babi itu kan haram untuk semua umat Islam saja dan orang orang yang tau mana yang baik dan yg tidak, tidak untuk yg lainnya. Silahkan kalau anda mau makan babi kalo memang doyan. soalnya babinya saja kaga protes dijadiin sebagai hewan yang haram, dan jika anda mau bertanya kepada orang yg mengetahui ilmu tentang hewan dan bibit bibit penyakit Insya Allah anda akan berhenti mengkonsumsi Babi, karna Islam tidak mengharamkan sesuatu melainkan didalam sesuatu tersebut terdapat mudharat yg jauh lebih besar dibanding manfaatnya ^_^
” Wallahu a’lam bishowab”
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, ..
jika menurut sahabat cerita ini bermanfaat ....
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik
pendeta: ”Agar saya tetap fokus melayani tuhan”, orang itu makin tersudut, tapi masih belum sadar bahwa ia tersudut.
Kyai: ”Tapi mengapa tuhan anda memciptakan wanita, padahal anda- sendiri tidak boleh menikah. Melarang menikahi wanita, malah nyiptain wanita. Ini kan buang-buang energi namanya”, umpan terakhir diberi kyai.
pendeta: ”bukan begitu kyai, itu berlaku hanya untuk saya. Yang laen tidak. Silahkan menikah. Kalo babi kan haram untuk semua orang Islam”
Kyai: ”Lhaa ... ya sudah. Babi itu kan haram untuk semua umat Islam saja dan orang orang yang tau mana yang baik dan yg tidak, tidak untuk yg lainnya. Silahkan kalau anda mau makan babi kalo memang doyan. soalnya babinya saja kaga protes dijadiin sebagai hewan yang haram, dan jika anda mau bertanya kepada orang yg mengetahui ilmu tentang hewan dan bibit bibit penyakit Insya Allah anda akan berhenti mengkonsumsi Babi, karna Islam tidak mengharamkan sesuatu melainkan didalam sesuatu tersebut terdapat mudharat yg jauh lebih besar dibanding manfaatnya ^_^
” Wallahu a’lam bishowab”
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, ..
jika menurut sahabat cerita ini bermanfaat ....
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik
Demikianlah Artikel Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta
Sekianlah artikel Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta dengan alamat link https://3kreasi.blogspot.com/2012/07/babi-itu-haram-kyai-vs-pendeta.html
0 Response to "Babi Itu Haram, Kyai vs Pendeta"
Post a Comment